PANGKALAN BUN – Rumah Sakit Sultan Imanudin Pangkalan Bun (RSSI) menggelar pelatihan pengambilan sampel Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bagi tenaga kesehatan yang baru, dimana pelatihan itu dalam rangka antisipasi bila meningkatnya kasus Covid-19.
Direktur Rumah Sakit Sultan Imanudin Pangkalan Bun, dr Fahruddin mengatakan ada 25 orang tenaga kesehatan yang baru masuk, untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam hal penanganan kasus Covid-19 maka pihak rumah sakit melaksanakan pelatihan.
Mengingat rumah sakit Sultan Imanudin Pangkalan Bun merupakan rumah sakit rujukan Nasional untuk penanganan kasus Covid-19.
“Pasien Covid-19 yang di rawat di ruang isolasi bukan saja dari Kabupaten Kobar saja melainkan Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Sukamara dan Lamandau merujuk pasien dalam pengawasan ke rumah sakit ini,” ujar direktur Rumah Sakit Sultan Imanudin Pangkalan Bun dr Fahruddin, Kamis 2 April 2020.
Hadir sebagai narasumber dr Maya dan dr Ketut keduanya merupakan dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) Rumah Sakit Sultan Imanudin Pangkalan Bun.
“Saat ini ada 12 tenaga kesehatan yang bertugas di ruang isolasi, dan kami pun mengantisipasi bila terjadi peningkatan kasus (PDP) sehingga tenaga kesehatan yang ada harus bisa melakukan pengambilan sampel atau swab pasien sesuai SOP, karena pengambilan sampel pada PDP itu tidak cukup sekali bisa dilakukan sebanyak dua kali,” ujar dr Fahruddin
Fahruddin mengatakan hingga pada hari Kamis 2 April 2020, sampai pukul 13.00 wib ruangan isolasi masih merawat 5 orang Pasien Dalam Pengawasan, dengan rinciannya 4 orang dari Kabupaten Kotawaringin Barat dan 1 orang Pasien dari Kabupaten Sukamara.
“Kondisi ke lima pasien yang saat ini berada dalam ruangan Isolasi dalam kondisi stabil, dan kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium balai Litbangkes Surabaya,” ujar dr Fahruddin.
(man/beritasampit.co.id).